Jumat, 16 November 2012

Without You I'm..... Galau (?) chapter 4

 Chapter 4 
Selama winter young min mencari tempat yang enak untuk dia bergalau ria. Setiap hari dia selalu mampir ke danau yang beku dan dijadikan tempat untuk ice skating. Awalnya dia berpikir ‘aku tidak bisa hidup tanpa eun hye’ kemudian slogannya berubah ‘aku tidak bisa hidup tanpa udara dan uang’. Akhirnya spring pun tiba. Bunga-bunga bermekaran kecuali bunga desa dan bank. Young min datang ke kelas dengan mata sembap. Kantung matanya memiliki kantung mata lagi karena terlalu banyak menangis dan galau 24 jam non-stop.
“winter kemana aja lo?”. Chan ho menghampiri young min tanpa dosa.
“hah? Oh ke purwokerto”. Jawabnya santai.
“purwokerto itu dimana?”. Chan ho menaikkan sebelah alisnya.
“di Thailand”. Dengan nada datar. Seperti biasa, young min membaringkan wajahnya diatas meja. Sementara itu chan ho masih bingung dengan sikapnya.
“terus mata lo kenapa punya kantong gitu?”.
“oh ini?”. Sambil menujuk matanya. “gue marathonan film Rambo, jurassic park, jaws 3, tremors, house of wax, paranormal activity 4, resident evil…”.
“terus dimana sedihnya?”.
“sambil ngupas bawang”.
“terus?”.
“terus gue mesti bilang WOW sambil kayang gitu?”. Young min memendamkan wajahnya di atas tasnya. Semenjak kejadian itu, young min tetap bicara dengan chan ho tanpa menyinggung sedikit pun tentang eun hye. Beberapa minggu kemudian mereka menghadapi ujian semester.

                                                                                                 +++++                        

Saat itu chan ho dan young min sedang berjalan di koridor. Beberapa perempuan menatap mereka. Bahkan ada yang keceplosan ‘young min kece’ tapi young min bersikap cool.
“sejak pake sasha langsung banyak fans nih”.
“sotoy, orang gue pake cat tembok”.
“mungkin karena lo diem jadi terlihat cool kali ya, kan biasanya lo ribut ga jelas”. Mereka berdua tertawa. Dari belakang seseorang meneriakkan nama chan ho. Mereka berdua menoleh ke belakang dan melihat eun hye berlari mengejar mereka.
“kamu ga dateng ke kelas ku? Kita kan mau makan makanan kesukaanmu. Nih udah aku buatin, semur jengkol saus korea mix spanyol. Susah loh buatnya”. Eun hye mengucapkannya tanpa dosa, sementara itu chan ho sudah keringat panas-dingin bagai dispenser. Young min menatap chan ho dengan flat. Kemudian menepuk pundaknya.
“selamat ya”. Dengan gaya cool yang dibuat-buat dan menegarkan hati young min berjalan menjauhi mereka berdua.
“young min!”. teriak chan ho. “gue bisa jelasin!”.
“percuma. Gue juga udah tau yang pas White Christmas. Bahkan gue menyaksikan secara live”. Ucapnya sambil membelakangi chan ho. Begitu sampai di tangga, dia langsung berlari mencari spot bagus buat bergalau ria.
“Jo Young Min!”. kepala sekolah, pak Pan Jul menghampirinya. “kamu kenapa? Kok nangis?”. Tanyanya bingung.
“oh bukan pak, ini tadi saya kelilipan hehe. Mau ke toilet siram pake air pak”. Membuat alibi.
“toilet di lantai 2 young min, ini kan lantai 1”.
“eh? Wah pak efek samping kelilipan ini pak”.
“oh… selamat ya kamu peringkat 1 di kelas”. Menjabat tangan young min.
“hah? Ah yang boong pak?”. Young min mengucek matanya.
“iya bahkan kamu peringkat 1 paralel!”. Pak Pan Jul langsung memeluknya.
“CIUS PAK?”. Young min langsung berlari ke papan nilai dan melihat namanya berada di posisi pertama.

Peringkat
Nama siswa
Total Nilai
1
Jo Young Min
99,99
2
Jung Sung Ha
95
3
Kim So Eun
90,05
4
Choi Seung Hyun
91,01
5
Song Chan Ho
90,95
6
Im Yoon Ah
90,55
7
Park Hyo Min
88,53
8
Im Yoon Ah
88,40
Young min masih tidak percaya. berulang kali dia mengusap kertas itu. Takutnya salah ketik. Tapi ternyata memang benar dia berada di posisi pertama se-angkatannya. Dia langsung memeluk sung ha yang berada di sampingnya.
“eeekk… woi gue sesek napas bang”. Young min pun langsung melepaskannya dan berteriak seperti orang gila. Di bawa bunga sakura yang bermekaran, dengan angin musim semi yang berhembus, young min menari ala Irfan Bachdim yang berhasil mencetak gol. Satu pelajaran untuknya, dengan merelakan sesuatu meskipun berat tapi ikhlas, kita akan mendapatkan imbalan yang setimpa.

THE END

Without You I'm.... Galau (?) chapter 3

 Chapter 3
Akhirnya tiba musim winter. Selama itu, young min mulai menjadi pusat perhatian beberapa perempuan setelah kejadian dia tampil memainkan river flows in you dan merubah warna rambutnya. Tapi tetap saja hanya satu perempuan yang dicintainya, eun hye. Di luar sedang White Christmas. Dengan baju hangat dia keluar rumah dan menuju pusat kota untuk melihat pertunjukkan pohon natal saat turun salju. Sambil menuju pusat kota dia terus mendengarkan lagu mistletoe milik Justin Bieber, memang sangat pas momennya. Seandainya saja pergi menyaksikan pohon natal bersama eun hye, pasti gue langsung meleleh, pikirnya. Tiba-tiba saja seorang perempuan menghampirinya.
“hei, kamu young min kan?”. Seorang perempuan datang sambil membawa 2 coklat hangat.
“tau dari mana? Eh kayanya pernah liat deh”. Young min berusaha mengingatnya.
“haha aku So Eun, kita pernah berpapasan di ruang musik. Waktu itu aku bersama eun hye”.
“ooohh! Iya! Kok bisa tau namaku?”. Young min menahan rasa ge-ernya.
“eun hye pernah cerita padaku, oh iya mau ini engga?”. Sambil menyodorkan segelas coklat panasnya.
“eh hgn.. terima kasih”.
“aku tadi beli buat teman ku tapi dia ternyata sudah beli”.
“eun hye bukan?”. Tanyanya mulai sotoy.
“….iya”. tanpa basa-basi young min langsung berlari mencari eun hye. Menurut mitos, kalau kita menyatakan cinta saat White Christmas, maka cinta kita akan terbalaskan. Maka itu young min berniat untuk menyatakannya. Dia berhenti sebentar dan menghela napas. Asap putih berhembus dari mulutnya. Perlahan dia melilitkan syal di lehernya hingga menutupi mulut. Baru beberapa langkah, dia melihat sosok yang tak asing, chan ho yang berdiri di seberang. Niat akan menyapa tapi suara young min tertahan. Sesosok perempuan menghampiri chan ho. Dia membisikkan sesuatu di telinga perempuan itu. Perempuan itu tertawa kecil dan menghadap chan ho. Perlahan wajah mereka semakin dekat, hingga akhirnya bibir mereka bertemu. Merasa penasaran dan berniat ingin menjahili, young min meng-zoom in matanya. Saat itu young min menyadari kalau perempuan itu ternyata… eun hye. Sakit, nyesek, kecewa, marah, jadi sepaket. Seseorang menepuk pundak young min dari belakang.
“kamu kenapa?”. Tanya so eun dengan suara lembutnya.  Tapi young min tidak membalasnya dan malah berjalan menjauh sambil memasukan kedua tanganya ke kantong. So eun terus mengikutinya dari belakang.
“young min kenapa?”. So eun berdiri di depannya dan melihat mata young min yang berkaca-kaca. Young min masih membisu.
“kamu….suka eun hye ya?”.
“kamu sudah tau jawabannya”. Sambil terus melangkah. So eun tetap mengikuti di sampingnya.
“mereka…. Sudah lama jadian”. Young min berhenti dan menatap so eun.
“sejak kapan?”.
“sehari setelah pertandingan basket, sehari sebelum ujian dimulai”. Young min diam dan berpikir itu artinya sebelum mereka bertemu di ruang musik.
“jadi, waktu itu eun hye tersenyum bukan untukku, melainkan untuk chan ho karena dia adalah pacarnya…”. Mereka berdua terdiam. Suasana hening sesaat.
“kalau dia jodohmu dia tidak akan kemana-mana. Tapi kalau dia kemana-mana berarti bukan jodohmu meskipun kamu sudah mencoba segala cara untuk menarik perhatiannya. Termasuk bisa bermain keyboard dan merubah penampilanmu. Percayalah, jika dia benar mencintaimu, dia tidak akan merubah penampilanmu. Satu lagi, chan ho sudah akrab dengan eun hye sejak hari pertama masuk sekolah”. Ucap so eun. Akhirnya young min tersadar. Memang selama ini usahanya nol besar. Tapi dia tahu kalau jika dipaksakan juga tidak mungkin. Mau marah sama chan ho juga tidak mungkin. Dia tidak sepenuhnya salah. Mungkin yang salah tukang rujak, aquarium kok diisi buah. Atau tukang potokopi, 4 x 3 kok 2000. Remed tuh pasti matematikanya. Apa kalkulatornya rusak?

TBC....